Pages

Jumat, 25 Maret 2016

Sebab-Sebab Terjadinya Berbagai Bencana

Sebab - Sebab Terjadinya Berbagai Bencana


Al Quranul Karim menyebutkan sebab-sebab turunnya berbagai bencana dan bagaimana Allah subhanahu wata'ala mengangkatnya dari para hambaNya. di antaranya adalah :

11.Allah subhanahu wata'ala berfirman :
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Itu karena Allah tidakakan mengubah sebuah nikmat yang Dia anugerahkan kepada suatu kaum sampai mereka yang mengubah diri-diri mereka sendiri." (QS. Al Anfaal : 53)

22.Allah subhanahu wata'ala berfirman :

وَما أَصابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِما كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَنْ كَثِيرٍ

"Apa yang menimpa kalian berupa musibah maka itu disebabkan oleh tangan-tangan kalian, dan Dia memaafkan dari banyak perkara." (QS. Asy Syuraa : 30)


33. Allah subhanahu wata'ala berfirman :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Terlihatlah kerusakan di daratan dan di laut karena sebab tangan-tangan manusia agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari apa yang mereka perbuat supaya mereka kembali." (QS. Ar Ruum : 41)

44.Allah subhanahu wata'ala berfirman :

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
"Allah membuat perumpaan sebuah daerah yang aman tenteram, rizqi mereka datang dengan banyak dari setiap tempat, ternyata mereka kufur terhadap nikmat-nikmat Allah sehingga Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan karena sebab apa yang mereka perbuat." (QS. An Nahl : 112)

55. Sesungguhnya ayat yang mulia ini memberikan faidah kepada kita bahwa Allah subhanahu wata'ala adil dan bijaksana, bahwa Dia tidaklah menurunkan bencana atas sebuah kaum kecuali karena sebab maksiat mereka kepada Allah subhanahu wata'ala dan penyelisihan terhadap perintah-perintahNya, apalagi dengan jauhnya mereka dari syirik dan tersebarnya fenomena-fenomena kesyirikan di mayoritas negeri-negeri Islam yang karenanya mereka tertimpa berbagai ujian dan cobaan. Itu tidak akan berhenti kecuali dengan kembali kepada bertauhid kepada Allah subhanahu wata'ala, menjadikan syari'atNya sebagai hukum baik pada individu maupun masyarakat.

66. Al Quran menyebutkan keadaan kaum musyrikin  dan perbuatan mereka berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala semata saat turunnya musibah-musibah dan tertimpa kesulitan, akan tetapi setelah Allah subhanahu wata’ala menyelamatkan mereka dari apa yang menimpa, ternyata mereka kembali lagi kepada kesyirikan dan berdoa kepada selain Allah subhanahu wata’ala saat lapang dan aman.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“Saat mereka menaiki perahu mereka berdoa kepada Allah dengan seikhlas-ikhlasnya (maksudnya tidak berbuat syirik saat berdoa, pent.), namun saat Dia selamatkan mereka menuju ke daratan ternyata mereka berbuat syirik .” (QS.Al Ankabuut : 65)

77.Sesungguhnya banyak dari kaum muslimin bila terjatuh ke dalam suatu musibah mereka berdoa kepada selain Allah subhanahu wata’ala, dan berseru : ‘Wahai Rasulullah, wahai Jailani, wahai Rifa’i, wahai Marghini, wahai Badawi, wahai syaikh al arab ...)’ sehingga mereka berbuat syirik pada saat kesulitan dan saat lapang, mereka selisihi ucapan Rabb mereka dan ucapan Rasul mereka!

88.Sesungguhnya kaum muslimin saat tertimpa kekalahan di perang Uhud dengan sebab penyelisihan sebagian tentara pemanah, mereka merasa heran, maka Allah subhanahu wata’ala berfirman kepada mereka :
قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ
“Katakanlah : ‘itu dari sebab diri kalian sendiri’.” (QS. Ali Imraan :165)

Dalam perang Hunain saat sebagian kaum muslimin berkata : ‘Kita tidak akan kalah dikarenakan jumlah sedikit’ (karena jumlah muslimin yang banyak saat itu, pent.) ternyata mereka tertimpa kekalahan. Kemudian dicela oleh Allah subhanahu wata’ala dalam firmanNya :
وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا
“Dan pada hari Hunian saat banyaknya jumlah kalian membuat kalian takjub, tapi ternyata tidak bermanfaat sedikitpun bagi kalian.” (QS. At Taubah : 25)

99.Umar bin Al Khattab radhiyallahu’anhu menulis kepada panglimanya, yaitu Sa’d radhiyallahu’anhu, yang berda di Iraq : “Janganlah kalian berkata : ‘Sesungguhnya musuh kita lebih jelek daripada kita maka tidak akan dimenangkan atas kita’. Bisa jadi dimenangkan atas kaum orang yang lebih jelek daripadanya, sebagaimana dimenangkan atas bani Israil para kafir majusi dikarenakan mereka (bani Israil, pent.) melakukan maksiat-maksiat. Mintalah pertolongan kepada Allah subhanahu wata’ala untuk diri kalian sendiri sebagaimana kalian meminta pertolongan kepadaNya untuk menghalangi musuh kalian.”




Disadur dari Kitab Manhaj Al Firqah An Najiyah Karya Syeikh Muhammad bin Jamil Zainu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar