Siapakah Mereka Ath-Thaifah Al-Manshurah?
(Kelompok yang ditolong)
1. Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda :
"Terus-menerus akan ada dari kalangan umatku sekelompok orang yang berada di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang merendahkan mereka sampai datangnya perintah Allah." (HR. Muslim)
2. Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda :
"Bila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian, dan akan terus ada sekelompok dari umatku yang ditolong. Tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menghinakan mereka sampai datangnya hari kiamat." (Shahih, HR. Ahmad)
3. Ibnul Mubarak rahimahullah berkata : "Mereka itu menurutku adalah Ashhabul Hadits."
4. Al Bukhari rahimahullah berkata : "Ali bin Al Madini rahimahullah berkata : 'Mereka itu Ashhabul Hadits'."
5. Ahmad bin Hanbal rahimullah berkata : "Kalau Ath-Thaifah Al-Manshurah ini bukan Ashhabul Hadits, maka aku tidak tahu lagi siapa mereka?."
6. Sesungguhnya ahlul hadits karena mereka mengkhususkan diri untuk mempelajari sunnah dan apa-apa yang berkaitan dengannya maka merekalah orang-orang yang paling tahu tentang sunnah Nabi mereka, petunjuk, akhlak, peperangan-peperangannya serta segala perihal yang berkaitan dengan beliau shallallahu 'alayhi wa sallam.
7. Al Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata kepada Al Imam Ahmad rahimahullah : "Kamu lebih tahu tentang hadits daripada aku, bila datang hadits kepadamu yang shahih maka beritahukan kepadaku sehingga aku akan berpendapat dengan hadits tersebut. tidak masalah apakah dari Hijaz, atau Kufah, atau bashrah."
Sehingga ahlul hadits -semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengumpulkan kita bersama mereka- tidaklah fanatik terhadap ucapan seseorang tertentu bagaimanapun tingginya kedudukannya, kecuali kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam. Berbeda dengan orang-orang selain mereka yang tidak bergabung kepada ahlul hadits dan pengalamannya, sungguh mereka ini fanatik kepada ucapan imam-imam mereka -padahal para imam ini sudah melarang mereka dari sikap fanatik tersebut-, jadi tidaklah mengherankan bila ahlul hadits merekalah Ath-Thaifah Al-Manshurah, dan mereka juga adalah Al-Firqatun Najiyah.
8. Al Khatib Al Baghdadi rahimahullah berkata dalam kitabnya Syarafu Ashhabil Hadits : "Andai saja orang-orang rasionalis tersibukkan dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi mereka dan mencari sunnah-sunnah Rasul-Nya Rabb semesta alam, niscaya mereka akan mendapati sesuatu yang akan mencukupinya dari yang lain. Sebab dalam hadits-hadits itu mengandung pengetahuan tentang landasan tauhid, penjelasan tentang janji dan ancaman, sifat-sifat Rabb semesta alam, pengabaran tentang sifat surga dan neraka serta penjelasan apa yang Allah subhanahu wata'ala persiapkan dalam surga bagi orang yang bertakwa dan dalam neraka bagi orang yang fajir, dan penjabaran apa yang Allah 'azza wa jalla ciptakan di bumi dan langit.
Dalam hadits juga terdapat kisah-kisah para nabi, berita tentang orang-orang zuhud, para wali, nasehar-nasehat, pendapat para ahli fiqh, khutbah-khutbah Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam serta mukjizat-mukjizatnya. Dan padanya juga terdapat tafsir Al-Qur'an yang agung, pemberitaan dan peringatan yang bijaksana, serta perkataan para sahabat tentang hukum-hukum yang terpelihara.
Allah subhanahu wata'ala telah menjadikan ahli (hadits) sebagai penyangga syari'at. Melalui mereka, Allah subhanahu wata'ala meruntuhkan semua bid'ah yang jelek. Merekalah orang-orang kepercayaan Allah subhanhu wata'ala pada makhlukNya dan sebagai perantara antara Nabi shallallahu 'alayhi wasallam dengan umatnya. Mereka orang-orang yang bersungguh-sunguh dalam menjaga teks (hadits,pent.), cahaya-cahaya mereka bersinar, dan keutamaan-keutamaan mereka terus berlanjut.
Setiap kelompok yang mengungkung diri mereka dengan hawa nafsu yang mereka jadikan landasan. Mereka menganggap bagus hasil pemikirannya dan hanya berkutat di sekitarnya, kecuali Ashhabul Hadits. Sebab Al Kitab adalah senjata mereka, As Sunnah adalah hujjah mereka, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam pimpinan mereka, dan kepada Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam mereka menisbatkan diri. Ashhabul Hadits tidak menoleh kepada hasil-hasil akal semata, barangsiapa yang menyakiti mereka maka Allah subhanahu wata'ala akan binasakan dia, barangsiapa yang meremehkan mereka maka Allah subhanahu wata'ala rendahkan dia."
Ya Allah jadikanlah kami termasuk ahlul hadits, berilah kami rizki untuk bisa mengamalkan hadits , mencintai ahlul hadits, dan menolong orang-orang yang mengamalkannya.
Disadur dari Kitab Manhaj Al Firqah An Najiyah Karya Syeikh Muhammad Bin Jamil Zainu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar